Jumat, 06 Januari 2012

TANAM PAKSA

[208]
Sistem pajak in nature, cultuurstelseel disebut juga culture sistem diterjemahkan menjadi tanam paksa. Tanam Paksa ini terjadi pada 1245 – 1337 H/1830 – 1919 M. Penyebab tanam paksa adalah Kerajaan Protestan Belanda dan pemerintah kolonial Belanda krisis keuangan dan tertindih hutang pada East Indian Company (EIC). Akibat dari dampak perang Napoleon, perang Belgia, perang di Eropa dan perang Diponegoro, perang Banten, serta perang Padri.
[209]
Tujuan Taman Paksa penjajah, menurut teori Carl Clausewitz dalam On War adalah the destruction of enemy’s Forces (penghancuran segenap kekuatan lawan), tujuan lainnya adalah mematikan kesadaran da kemampuan dalam sistem pemasaran tanaman. Bagi Belanda sasarannya di Pulau Jawa adalah Ulama dan Santri serta masa pendukungnya.
[217]
Pada 1860 M, Eduard Douwes Dekker atau Multatuli meloporkan pada 1820 – 1887 M dalam bukunya Max Havelaar, sebaliknya diingatkan bahwa kemakmuran yang dinikmati oleh Belanda, setiap Sen nya diperoleh dari jerih payah dan pengorbanan para petani Muslim dari suku Sunda dan Jawa.

Mahakarya Perjuangan Ulama dan Santri dalam Menegakan NKRI
Ahmad Mansur Suryanegara
PT. Salamadani Pustaka Semesta
2009 M|Bandung

Tradisi Sesaji Rewanda

Dusun Talunkacang, Desa Kandri, Gunungpati, acara setiap 3 Syawal. Dalam Sesaji Rewanda, warga memberikan makanan berupa gunungan buah-buahan, kacang, dan ketela pohon kepada kera-kera yang tinggal di kawasan Goa Kreo.

Ritual Sesaji Rewanda mempunyai pesan yaitu, untuk menjaga dan melestarikan keseimbangan alam yang mereka sebut dengan ‘Mangreho’ jagalah alam ini agar kehidupan terus berlangsung. Melestarikan tradisi demi kepentingan budaya, wisata dan pelestarian lingkungan.

TAREKAT QADIRIYAH NAQSABANDIYAH Dalam sejarah Indonesia

PERKEMBANGAN TASAWUF

Pada masa pengembangan Islam abad ke-12 M hingga abad ke-17 M, masuk ajaran Tasawuf  N.A. Baloch, menjelaskan aliran Tasawuf yang besar pengaruhnya adalah Tarekat Qadiriyah (Syaikh Abdul Qadir Jaelani) dan Tarekat Naqsabandiyah (Bahauddin Naqsabandiah) dari Bukhara 1390 M. Di Nusantara Indonesia kedua tarekat tersebut menjadi Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah, oleh Sjech Achmad khatib Sambas dan Sjech Abdoel Karim Banten. Pada abad ke-20 M Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah, menjadi sentral di Asia Tenggara oleh K.H. A. Shohibulwafa Tadjul Arifin dari Pesantern Suryalaya Tasikmalaya. [103]

Tentang UANG

Uang sebagai benda, kata, dan makna terus menjadi kuasa.
Uang menjelma menjadi monster dengan sabda-sabda untuk memberi instruksi dan sanksi.

Karl Marx dengan satire mengungkapkan uang adalah dewa. Uang telah menjadi penguasa manusia dan alam. Uang menjelma menjadi pusat dari nilai segala sesuatu. Uang telah merampas dunia dari tatanan kosmis yang mengacu pada norma spiritualitas dan kultural menuju ke tatanan ekonomi dan politik yang materialistik. Karl Marx pun menilai uang sebagai esensi alineatif dari eksistensi manusia dan laku kerja untuk hidup. Uang justru menemukan eksistensi dalam iman manusia karena ritual pemujaan dalam mekanisme produksi dan konsumsi.
[Kompas Seni|Bandung Mawardi|Minggu, 07 Maret 2010]

Uang kertas Rp. 100.000 keluaran tahun 2004 berilustrasikan teks Proklamasi serta gambar Soekarno-Hatta dan gedung parlemen. Uang tak Cuma alat tukar, uang juga alat simbolik kekuasaan politik.

Edukasi, seni, bahkan agama terjerat kuasa – uang.
[Kompas Seni|Binhad Nurrohmat|Minggu, 16 Mei 2010]

YAHUDI

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. (QS. Al Maidah (5) : 82)

Bangsa Yahudi adalah keturunan Yahuza (asal kata Yahudi), Yahuza adalah salah seorang anak dari Nabi Yakub yang dikenal dengan Israil.

Nabi Yakub adalah putra Nabi Ishak _ Nabi Ishak putra dari Nabi Ibrahim dari istri pertama Sarah. Dari istri kedua Nabi Ibrahim, Hajar di karuniai anak bernama Nabi Ismail yang menurunkan bangsa Arab.

Maka, dapat diketahui bahwa Yahudi dan Arab adalah satu keturunan dari Nabi Ibrahim _ namun Al Qur’an menyatakan bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa yang paling keras dalam memusuhi Islam.

“Tidaklah sekali-kali orang Yahudi bertemu dengan orang Islam di tempat yang sunyi, kecuali pasti ingin membunuhnya.” (HR. Ibnu Mardawaih).

Emanuel Robinovich pendeta tertinggi Yahidi dalam sidang darurat pendeta di Eropa tanggal 12 Juni 1952, berkata ;
“Untuk mencapai tujuan akhir kita bisa saja memerlukan cara yang menyedihkan seperti kita lakukan pada masa Hitler, yaitu kita sendiri mengatur terjadinya peristiwa penindasan terhadap sebagian bangsa kita sendiri. Dengan kata lain, kita akan menumbalkan sebagian putra bangsa kita sendiri, pada suatu peristiwa yang akan kita atur dari belakang layar.”


_Yakhsyallah Mansur_
,,,Republika,,,
_hikmah_

YAHUDI KHIANATI NABI

Piagam Madinah telah disepakati, namun bukannya menghormati perdamaian sebaliknya Yahudi justru menghasut dan memecah kaum Muslim.

Suatu ketika, Syaidina Abu Bakar RA. mengajak salah satu dari suku Yahudi untuk masuk Islam, namun yang diajaknya ketus menjawab ;
“Demi Allah, hai Abu Bakar, sebenarnya bukan kami yang butuh pada Allah, tetapi justru Allah lah yang membutuhkan kami. Bukan kami yang merayu-rayu Allah, tetapi justru Allah lah yang merayu-rayu kami. Kami tidak butuh kepada-Nya, tetapi Dia yang butuh kami. Kalau benar Tuhan kalian kaya, pasti Dia tidak akan meminta kami meminjamkan uang kami kepada-Nya, seperti yang dikatakan sahabatmu Muhammad.”

KETIKA ISRAEL MENJAJAH MEDIA

Norman G Finkeltein _Bapak, Ibunya menjadi korban Holocaust_ menyatakan dalam bukunya The Holocaust Industry ;

“ Bagaimana mungkin sebuah negara (Israel) dengan kekuatan militer yang sedemikian canggih, memotret diri sebagai korban”

Aumi Bishara, analisis keturunan Arab-Israel yang juga anggota parlemen Israel, menyebutkan ;

“ Media Israel telah mengkriminalisasi para korban sekaligus menjadi penjajah seolah menjajah korban”

Propaganda dan pemutar balikan fakta dari media-media Israel tidak bisa dihakimi, Israel hanya membela diri.

_.Nur Hasan Murtiaji._
_.Republika, Jum’at 09 Januari 2009._

HENRY FORD dan PROTOKOL YAHUDI

Henry Ford, pemilik perusahaan mobil FORD Amerika Serikat dalam bukunya _The Internasional Jaw_ telah membongkar kebusukan lobi Yahudi _

Jewish Question; adalah nama penyelidikan Ford dalam menggali fakta-fakta untuk mengetahui keterlibatan Yahudi dalam berbagai peperangan dan peristiwa besar dunia, dalam penyelidikan ini Ford menyewa Investigator.

Salah satu temuan Ford adalah Protokol Zionis, yaitu Dokumen yang berisi tentang strategi Yahudi Internasional untuk menguasai dunia baik itu dalam politik internasional, keuangan dan bisnis juga dalam media dan budaya dengan cara; Dominasi atau Hancurkan. Protokol Zionis ini di publikasikan oleh Ford kedalam surat kabar Dearborn Independent.

“Ancaman sesungguhnya bagi Amerika Serikat adalah Yahudi terpelajar” _Henry Ford.

Mereka telah gagal mendominasi Palestina karena perlawanan Hamas dan kini mereka telah masuk pada tahap selanjutnya yaitu; Hancurkan _ Seperti AS yang di kendalikan lobi Yahudi menghancurkan Irak dan menguasainya.


 _Asro Kamal Rokan_
_Republika, 07 Januari 2009_

Awal Al Nakba

Der Judenstaat. Itulah judul buku _ dalam bahasa Indonesia berarti Negara Yahudi _ yang di tulis oleh Theodore Herzl (1860-1904), seorang wartawan Neue Freie Presse terbitan Wina. Herzl, yang berdarah Yahudi Austro-Hongaria, juga dikenal sebagai teoretikus Zionis.

Istilah Zionisme sendiri mula pertama diperkenalkan oleh Nathan Birmbaum (1893), seorang Yahudi Austria yang juga seorang wartawan dan penulis. Namun, yang dikenal dengan penggagas ideologi Zionis adalah Herzl_ karena ia disebut Bapak Zionisme _setelah ia menerbitkan buku Der Judenstaat pada tahun 1896. Dalam buku itu, ia antara lain menyatakan bahwa obat untuk mematikan antisemitisme adalah pembentukan negara Yahudi. Dan, tempat yang paling baik untuk mendirikan negara itu adalah Palestina.