Jumat, 19 Oktober 2012

Lima Syarat Satria Jawa


Lima syarat yang ada pada Satria Jawa :

1.       Wisma (Rumah)
Tanpa rumah orang tak mungkin satria. Orang hanya gelandangan. Rumah tempat satria bertolak, tempat dia kembali. Rumah bukan sekedar alamat, dia tempat kepercayaan sesama pada yang meninggali.

2.       Wanita
Tanpa wanita satria menyalahi kodrat sebagai lelaki. Wanita adalah lambang kehidupan dan penghidupan, kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan. Dia bukan sekedar istri untuk suami. Wanita sumbu pada semua, penghidupan dan kehidupan berputar dan berasal.

3.       Turangga (Kuda)
Kuda itu, dia alat yang dapat membawa kamu kemana-mana ; ilmu, pengetahuan, kemampuan, keterampilan kebisaan, keahlian dan akhirnya kemajuan. Tanpa turangga takkan jauh langkahmu, pendek penglihatanmu.

4.       Kukila (Burung)
Burung itu, lambang keindahan kelanggenan (hobby), segala yang tak punya hubungan dengan penghidupan, hanya dengan kepuasan batin pribadi. Tanpa itu orang hanya sebongkah batu tanpa semangat.

5.       Curiga (Keris)
Keris itu, lambang kewaspadaan, kesiagaan, keperwiraan. Alat untuk mempertahankan yang empat sebelumnya. Tanpa keris yang empat akan bubar, binasa bila mendapat gangguan. 

Bumi Manusia
Pramoedya Ananta Toer_Lentera Dipantara_Jakarta, 2005_[463-465]

Bumi Manusia III


Bumi Manusia
Pramoedya Ananta Toer
Lentera Dipantara
Jakarta, 2005

Dalam ilmu, malu tidak punya harga.[378]

Sebagai orang pertama, Tuan berpikir, merancang, memberi komando. Sebagai orang kedua, Tuan penimbang, pembangkang, penolak sebaliknya bisa juga jadi pembenar, penyambut. Tuan yang ketiga, Tuan sebagai orang lain.[379]

Tentang bocah kembar yang sejak kecil makan dari satu piring dan minum dari satu cawan. Begitu menginjak dewasa, biarpun wajahnya sama, mereka menjadi berlainan. Masing-masing digerakan oleh keinginan dan impian yang berlainan. Asal keinginan dan impian sama adalah akibat dari kenyataan yang tidak mencukupi.[386]

Keinginan itu harus di sadari, kalau tidak _ bisa jadi penyakit. [386]

Mantap tidaknya kedewasaan dan nilai tergantung pada besarnya kecilnya dan banyak sedikitnya ujian, cobaan. [372]

Pekerjaan pendidikan dan pengajaran tak lain dari usaha kemanusiaan. [435]

Menjerumuskan orang bisa juga dengan jalan kebaikan. [437]

Jangan lari, dari persoalanmu sendiri, karena itu adalah hakmu sebagai jantan. [440]
Restui anak ini, anak darahmu, anak kesayanganmu. Lindungi dia dari malapetaka, dari aniaya, fitnah dan dengki, karena dia anak kesayanganku, ku lahirkan dia dengan penderitaan nyaris mati. Aku tinggal hidup untuk menyaksikan hari ini. Inilah anak darahmu sendiri, dekatkan dia pada kebesaran dan kejayaan.[466]

Ya, nak...memang kita harus melawan...dengan melawan kita takkan sepenuh kalah.[499]