Jumat, 03 Februari 2012

Benda seni di Istana Presiden

Bung Karno adalah perintis pengoleksian benda-benda seni untuk Istana Presiden, namun ia tidak berhasrat untuk menghitung nilai nominalnya. Pada saat Istana dikuasai Presiden Soeharto benda seni di Istana presiden di posisikan sebagai benda hiasan belaka, istana tidak pernah mendaftarkan benda-benda tersebut sebagai aset negara. Secara resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menghargai tiap benda koleksi itu hanya satu rupiah.

Jumlah keseluruhan benda seni milik Istana Presiden, sesuai pendataan per 31 Desember 2010, sebanyak 15.991 buah. Koleksi itu dikumpulkan sejak zaman Presiden Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Rincian jumlah koleksi tersebut, adalah :

AL-BARZANJI

Al-Barzanji adalah sebutan lain bagi kitab Ilqd al-Jawahir (Kalung Permata), ditulis oleh Syekh Jaifaral-Barzanji bin Husen bin Abdul Karim yang lahir di Madinah tahun 1690 dan meninggal di sana pada 1766. nama al-Barzanji di bangsakan kepada penulisnya, yang juga diambil dari tempat asal keturunannya yaitu daerah Barzinj atau Kurdistan.

Nama al-Barzanji menjadi populer tahun 1920-an ketika Syekh Mahmud al-Barzanji memimpin pemberontakan nasional Kurdi terhadap Inggris yang pada waktu itu menguasai Irak. Kitab al-Barzanji di tulis dengan tujuan untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dab meningkatkan ghirah umat. Dalam kitab itu riwayat Nabi SAW dilukiskan dengan bahasa yang indah dalam bentuk puisi serta prosa (nasr) dan kasidah yang sangat menarik.

asal usul BANDUNG

Mengenai asal-usul nama "Bandung", dikemukakan berbagai pendapat. Sebagian mengatakan bahwa, kata "Bandung" dalam bahasa Sunda, identik dengan kata "banding" dalam Bahasa Indonesia, berarti berdampingan. Ngabanding (Sunda) berarti berdampingan atau berdekatan. Hal ini antara lain dinyatakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (1994) dan Kamus Sunda-Indonesia terbitan Pustaka Setia (1996), bahwa kata bandung berarti berpasangan dan berarti pula berdampingan.

Pendapat lain mengatakan, bahwa kata "bandung" mengandung arti besar atau luas. Kata itu berasal dari kata bandeng. Dalam bahasa Sunda, ngabandeng berarti genangan air yang luas dan tampak tenang, namun terkesan menyeramkan. Diduga kata bandeng itu kemudian berubah bunyi menjadi Bandung. Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa kata Bandung berasal dari kata bendung.
Pendapat-pendapat tentang asal dan arti kata Bandung, rupanya berkaitan dengan peristiwa terbendungnya aliran Sungai Citarum purba di daerah Padalarang oleh lahar Gunung Tangkuban Parahu yang meletus pada masa holosen (± 6000 tahun yang lalu).

Bancakan Jenang

Syukur dan Pelestarian Pangan di “Negeri Janang Kudus”

.................................
Jenang atau yang kerap disebut dodol
Berdasarkan data Desa Kaliputu, ada 48 industri jenang skala besar maupun kecil,....setiap industri jenang menyerap 15-50 tenaga kerja. Setidaknya sekitar 960 warga bekerja di sektor industri jenang dari total penduduk Desa Kaliputu 2.094 orang.

Mitos

Berikut adalah cerita dari Kepala Desa kaliputu, Suyadi.

AIR MATA WANITA

"Saat Ku ciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulang kali ia menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat  semua orang sudah putus asa.

Kita Vs Koruptor


“Mungkin saya bodoh, mungkin juga saya salah. Tetapi kebodohan dan kesalahan saya itu tidak akan saya sesali sampai mati...”
-          Ketika Woko hendak menerima sogokan

“Ketika kamu menyerah kepada ketidakjujuran. Matahari akan menangis......dan halilintar akan tertawa....”
-          Dongeng moral guru Markun

 Kompas|Minggu, 29 Januari 2012|Hiburan|