Kamis, 05 April 2012

KAU, AKU dan SEPUCUK ANGPOU MERAH


KAU, AKU dan SEPUCUK ANGPOU MERAH
Tere Liye
Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2012
Rp. 72. 000

Bagi Ibu, tertawa adalah ekspresi rasa senang tertingginya....Bagi Ibu, tertawa juga ekspresi rasa iba tertingginya.[20]

Benci atau suka itu relatif. Lama-lama terbiasa, lama-lama jatuh cinta...perasaan bisa menyesuaikan diri begitu hebat.[23]

Dari rasa dipaksa menjadi sukarela, dari rasa terhina menjadi di butuhkan, dari rasa disuruh-suruh menjadi penerimaan.[59]

Dunia ini terus berputar. Perasaan bertunas, tumbuh mengakar bahkan berkembang biak di tempat yang paling mustahil dan tidak masuk akal sekalipun. Perasaan-perasaan kadang dipaksa tumbuh di waktu dan orang yang salah. [146]

Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong. [173]

Ada yang lebih berharga dari pada uang. Apalah artinya transaksi jual beli, kau dapat bayaran. Dua-tiga hari, konsumen sudah lupa. Beda halnya dengan utang budi. [181]

Cara terbaik agar langgeng justru berpikir sebaliknya dari orang-orang. [182]

Di dunia ini terkadang urusan yang dicari sering kali menjauh, sebaliknya, urusan yang tidak dicari malah mendekat-dekat.[184]

Terkadang dalam keterbatasan, kita harus bersabar menunggu rencana terbaik datang, sambil terus melakukan apa yang bisa di lakukan.[210]

Bagi bayi sakit adalah tahapan naik kelas. Sakit sebelum bisa merangkak, sakit sebelum bisa berdiri, sakit sebelum bisa berjalan. Bagi kita yang sudah dewasa sakit adalah proses pengampunan. [250]

Bersabarlah, semoga Tuhan membalas dengan kabar hebat.[251]

Banyak sekali orang yang jatuh cinta lantas sibuk dengan dunia barunya itu. Sibuk sekali, sampai lupa keluarga sendiri, teman sendiri.[257]

Hanya perlu bersabar, dan semua skenario baik itu tercipta sendiri...cinta selalu saja misterius, jangan diburu-buru atau kau akan merusak jalan ceritanya sendiri. [288]