KAU, AKU dan SEPUCUK
ANGPOU MERAH
Tere Liye
Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2012
Rp. 72. 000
Bagi Ibu, tertawa adalah ekspresi rasa senang tertingginya....Bagi Ibu,
tertawa juga ekspresi rasa iba tertingginya.[20]
Benci atau suka itu relatif. Lama-lama terbiasa, lama-lama jatuh
cinta...perasaan bisa menyesuaikan diri begitu hebat.[23]
Dari rasa dipaksa menjadi sukarela, dari rasa terhina menjadi di butuhkan,
dari rasa disuruh-suruh menjadi penerimaan.[59]
Dunia ini terus berputar. Perasaan bertunas, tumbuh mengakar bahkan
berkembang biak di tempat yang paling mustahil dan tidak masuk akal sekalipun.
Perasaan-perasaan kadang dipaksa tumbuh di waktu dan orang yang salah. [146]
Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong.
[173]
Ada yang lebih berharga dari pada uang. Apalah artinya transaksi jual beli,
kau dapat bayaran. Dua-tiga hari, konsumen sudah lupa. Beda halnya dengan utang
budi. [181]
Cara terbaik agar langgeng justru berpikir sebaliknya dari orang-orang.
[182]
Di dunia ini terkadang urusan yang dicari sering kali menjauh, sebaliknya,
urusan yang tidak dicari malah mendekat-dekat.[184]
Terkadang dalam keterbatasan, kita harus bersabar menunggu rencana terbaik
datang, sambil terus melakukan apa yang bisa di lakukan.[210]
Bagi bayi sakit adalah tahapan naik kelas. Sakit sebelum bisa merangkak,
sakit sebelum bisa berdiri, sakit sebelum bisa berjalan. Bagi kita yang sudah
dewasa sakit adalah proses pengampunan. [250]
Bersabarlah, semoga Tuhan membalas dengan kabar hebat.[251]
Banyak sekali orang yang jatuh cinta lantas sibuk dengan dunia barunya itu.
Sibuk sekali, sampai lupa keluarga sendiri, teman sendiri.[257]
Hanya perlu bersabar, dan semua skenario baik itu tercipta sendiri...cinta
selalu saja misterius, jangan diburu-buru atau kau akan merusak jalan ceritanya
sendiri. [288]