Dusun Talunkacang, Desa Kandri, Gunungpati, acara setiap 3 Syawal. Dalam Sesaji Rewanda, warga memberikan makanan berupa gunungan buah-buahan, kacang, dan ketela pohon kepada kera-kera yang tinggal di kawasan Goa Kreo.
Ritual Sesaji Rewanda mempunyai pesan yaitu, untuk menjaga dan melestarikan keseimbangan alam yang mereka sebut dengan ‘Mangreho’ jagalah alam ini agar kehidupan terus berlangsung. Melestarikan tradisi demi kepentingan budaya, wisata dan pelestarian lingkungan.
Legenda
Keberadaan kera-kera di Goa Kreo tidak terlepas dari legenda Sunan Kalijaga. Salah satu Wali Songo ini konon mencari kayu untuk membangun pilar Masjid Demak. Semula, Sunan Kalijaga mencari kayu di kawasan Jatingaleh (Kota Semarang) .
Namun, ternyata kayu jati itu berpindah ke Alasombo, perbukitan Gunung Pati. Sunan Kalijaga kemudian mendatangi lokasi tersebut mencari kayu itu. Dibantu kawanan kera yang dipimpin oleh empat ekor yang berbulu merah, putih, kuning, dan hitam, Sunan Kalijaga membawa kayu jati tersebut ke Demak.
Sunan Kalijaga meminta kawanan kera tersebut menjaga gunung dan gua di kawasan Alasombo itu. Tempat itulah yang kini terkenal dengan nama Goa Kreo.
Kompas|Senin, 5 September 2011|Nusantara|Hendriyo Widi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar