Rabu, 04 April 2012

Eliana, Serial Anak-anak Mamak

Tere Liye_Eliana, Serial anak-anak Mamak_Republika_Jakarta_2010

[32]
Jangan pernah bersedih ketika orang-orang menilai hidup kita rendah. Jangan pernah bersedih karena sejatinya kemuliaan tidak pernah tertukar. Boleh jadi orang-orang yang menghina itulah yang lebih hina. Sebaliknya, orang-orang yang dihinalah yang lebih mulia......tidak harus membalas penghinaan dengan penghinaan.

[94]
Pemuda yang jujur, apa adanya. Tidak sekolah tinggi memang, tapi dia berwawasan. Tidak kaya, tapi dia dari keluarga terhormat. Tidak berpangkat, tapi itu lebih baik dari pada berkuasa namun aniaya.

[195]
Jangan sampai kebencian kau pada seseorang membuat kau berlaku tidak adil padanya.

[257]
Jika kalian tidak bisa ikut golongan yang memperbaiki, maka setidaknya, janganlah ikut golongan yang merusak. Jika kalian tidak bisa berdiri di depan menyerukan kebaikan, maka berdirilah di belakang. Dukung orang-orang yang mengajak pada kebaikan dengan segala keterbatasan. Itu lebih baik.

[330]
Ada suatu masa di antara masa-masa. Ada suatu musim di antara musim-musim. Ada saatnya ketika alam memberikan perlawanan sendiri. Saat ketika hutan, sungai, lembah, membalas sendiri para perusaknya.

[389]
Tidak selalu yang kau pikirkan itu benar. Tidak selalu yang kau sangkakan itu kebenaran. Kalau kau tidak mengerti alasan sebenarnya bukan berarti semua jadi buruk dan salah menurut versi kau sendiri.

[388]
Jika kau tahu sedikit saja apa yang telah seorang Ibu lakukan untukmu, maka yang kau tahu itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta, serta rasa sayangnya kepada kalian.

KISAH SANG PENANDAI

Tere Liye|Mahaka Publishing|Jakarta|2011

[1] Cinta adalah kata kerja, dan sebagai kata kerja, jelas ia membutuhkan tindakan-tindakan, bukan sekedar perasaan-perasaan.

[29] Pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya.

[30] Kematian tidak pernah bisa membunuh cinta sejati.

[31] Pemilik semesta alam menciptakan dunia dengan Cinta. Kau tahu, Dia mematikan yang hidup dengan kasih sayang. Menghidupkan yang mati juga dengan kasih sayang.

[53] Ketahuilah semakin bijak seseorang maka semakin banyak ia memiliki pertanyaan yang tidak terjawab.

Duhai, apakah kau akan memilih mati ketika cinta - sejatimu tidak terwujudkan? Ataukah hanya bisa memeluk lutut menangis tersedu, bersembunyi dibalik pintu seperti anak kecil tidak kebagian sebutir permen?