Dunia ibu adalah kematian-kematian kecil yang dibangkitkan lagi dalam sujudnya. Wajahnya tetap menengadah, pandangannya memeluk bulan meski ia membopong gelombang dipangkukan. Deritanya tidak bisa diuraikan oleh jutaan kata karena ia bersemayam di keheningan terdalam lautan rasa.
“Mari kita mengangkat suara untuk memuja Ibunda, sumber kehidupan yang tiada habisnya. Mari kita bernyanyi memuja Ibunda, satu-satunya kekuatan di mana kematian menundukan kepalanya” (Maxim Gorky dalam Ibunda)
Kompas|Seni|Minggu, 12 Juni 2011|Paradoks Ibu|Maria Hartiningsih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar