Definisi kuno tentang profesionalitas guru meliputi dua hal, pertama, penguasaan materi pembelajaran, dan kedua penguasaan materi pembelajaran. Dunia pendidikan tidak statik, pengetahuan berkembang terus semakin hari kita di hadapkan pada cepatnya perubahan.
Penguasaan materi pembelajaran berubah menjadi “kecintaan belajar” (love for learning) dan kepiawaian metodologi pembelajaran berubah menjadi “love for seharing knowledge). Yang terakhir kemudian diperbaharui lagi menjadi “kegemaran berbagi ilmu pengetahuan dan ketidaktahuan” (love for sharing knowledge and ignorance).
“If you Learn from a teacher who still reads, it is like drinking fresh water from a fountain. But if you Lear from teacher who no longer reads, it is like drinking polluted water from a stagnan pool”. Belajar dari guru yang terus membaca, rasanya seperti minum air segar. Namun, belajar dari guru yang tidak lagi membaca, seperti minum air comberan. Ucap salah seorang profesor Inggris 1954.
Kompas, Senin 22 Februari 2010 | Opini | Guru Profesional dan Plagiarisme | Mochtar Buchori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar