Pramoedya Ananta Toer
Lentera Dipantara
Jakarta, 2006
Dengan rendah hati aku mengakui: aku adalah bayi semua
bangsa dari segala jaman, yang telah lewat dan sekarang. Tempat dan waktu
kelahiran, orang tua, memang hanya satu kebetulan, sama sekali bukan sesuatu
yang sakral. [vi]
Jangan sampai punya terlalu banyak anak, kalau besar belum tentu berguna.
[19]
Belajar berdiri sendiri ! jangan hanya jual tenaga pada
siapa pun ! ubah kedudukan kuli jadi pengusaha, biar kecil seperti apapun; tak
ada modal? Berserikat, bentuk modal ! belajar kerja sama ! bertekun dalam
pekerjaan.[59]
Jarak peradaban itu, berapa pun langkahnya, tidak
penting. Bagaimana pun yang kuat akan menelan yang lemah, biarpun yang kuat itu
hanya kecil.[69]
Hanya nama sebangsa pohon yang membikin kuning
bukit-bukit bila mulai berbunga.[88]
Sepandai-pandainya ahli yang berada dalam kekuasaan yang
bodoh mereka akan ikut juga menjadi bodoh.[88]
Bagaimana benih yang tidak sempurna akan punah sebelum
berbuah.[105]
Jangan remehkan satu orang, apalagi dua, karena satu
pribadi pun mengandung dalam dirinya kemungkinan tanpa batas.[108]
Karena kau menulis, suaramu takkan padam ditelan angin,
akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.[112]
Setiap bangsa yang terbelakang dijajah oleh bangsa yang
maju.[112]
Kesulitan terbesar hanyalah karena kehabisan teman.[114]
Dengan ilmu pengetahuan modern, binatang buas akan
menjadi lebih buas, dan manusia keji akan semakin keji. Tapi jangan dilupakan,
dengan ilmu pengetahuan modern binatang-binatang yang sebuas-buasnya juga bisa
di tundukan.[119]
Dulu suatu bangsa bisa hidup aman di tengah-tengah padang
pasir atau hutan, sekarang tidak. Ilmu pengetahuan modern mengusik siapa saja
dari keamanan dan kedamaiannya. Juga manusia sebagai makhluk sosial dan sebagai
individu tidak lagi merasa aman. Dia dikejar-kejar selalu, karena ilmu
pengetahuan modern memberikan inspirasi dan nafsu untuk menguasai; alam dan
manusia sekaligus. Tak ada kekuatan lain yang bisa menghentikan nafsu berkuasa
ini kecuali ilmu pengetahuan itu sendiri yang lebih unggul, di tangan manusia
yang lebih berbudi. [123]
Rupa-rupanya demam mencari hal-hal baru, alat-alat baru,
tidak membiarkan orang boleh puas dengan keadaannya. Orang keranjingan segala
apa yang baru, kesopanan baru tingkah laku baru, ...... yang jauh dari baru
dianggap manusia sisa jaman tengah. Baru, baru, baru sampai orang dipaksa
melupakan, pada hakikatnya kehidupan tetap sama, tetap yang kemarin juga. Orang
menjadi kekanak-kanakan seperti bocah sekolah, seakan dengan yang baru
kehidupan bisa lebih baik dari pada yang kemarin....inilah jaman baru, minke.
Yang tidak baru dianggap kolot, orang tani, orang desa.[142]
Bagi anda yang hobby bermain judi online seperti :
BalasHapusBandar Ceme, Ceme Keliling, Capsa Susun, Domino, Bandar Poker dan Live Poker.
Mari segera bergabung bersama kami di www,s1288poker,com
Kami agen penyediaan jasa judi online terbaik dan terpercaya.
(WA : 08122221680)