Tere Liye
Mahaka Publishing
Jakarta, 2011
Rp. 60.000
Kupu-kupu berterbangan
Melintas di bebungaan
Semerbak wangi melambai
Menjanjikan kebahagiaan
Kabut memenuhi langit-langit
Putih-indah memesona
Embun merekah kemilau
Menjanjikan kebahagiaan
Cahaya matahari pagi
Melintas di sela dedaunan
Berlarik-larik mengambang
Menjanjikan kebahagiaan
Sebenarnya, apakah itu
perasaan? Keinginan? Rasa memiliki?
Rasa sakit, gelisah,
sesak, tidak bisa tidur, kerinduan, kebencian?
Bukankah dengan berlalunya waktu semuanya seperti gelas kosong yang
berdebu, begitu-begitu saja tidak istimewa. Malah lucu serta gemas saat
dikenang.
Sebenarnya, apakah pengorbanan memiliki harga dan batasnya?
Atau priceless, tidak terbeli
dengan uang, karena kita lakukan hanya untuk sesuatu yang amat spesial di waktu
yang juga spesial?
Atau boleh jadi gratis, karena kita lakukan saja, dan selalu menyenangkan
untuk dilakukan berkali-kali.
Sebenarnya, apakah itu arti ‘kesempatan’? apakah makna ‘keputusan’?
Bagaimana mungkin kita terkadang menyesal karena sebuah ‘keputusan’ atas
sepucuk ‘kesempatan’?
Sebenarnya, siapakah yang selalu pantas kita sayangi?
Dalam hidup ini, banyak sekali pertanyaan tentang perasaan yang tidak
pernah terjawab. Setidaknya kita dapat belajar ‘pemahaman baru’ dari hidup.
Bagiku waktu selalu pagi, diantara potongan dua puluh empat jam sehari,
bagi ku pagi adalah waktu paling indah. Ketika janji-janji baru muncul seiring
embun menggelayut di ujung dedaunan. Ketika harapan-harapan baru merekah bersama
kabut yang mengambang di persawahan hingga nun jauh di kaki pegunungan. Pagi,
berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi. Pagi, berarti satu
malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewati lagi; malam-malam panjang,
gerakan tubuh resah, kerinduan, dan helaan nafas tertahan.#1
Hanya waktu yang selalu berbaik hati mengobati kesedihan.#46
Dengan lelah bekerja itu janji tidur yang nyenyak malam ini.#69
Aku tahu apa artinya kesedihan, aku pernah mengalaminya. Percuma berdiri di
sini sepanjang hari, sepanjang tahun, tidak akan membantu. Tidak ada yang bisa
membantu selain waktu. Tetapi agar waktu berbaik hati, kita juga harus berbaik
hati kepadanya, dengan menyibukkan diri. Sendiri hanya mengundang rasa sesal. Sepi
hanya mengundang lipatan-lipatan kesedihan lainnya.#79-80
Kita tidak boleh melupakan masa lalu. Berdamai tetapi tidak melupakan.#229
Terlalu lama maka akan terasa hambar kenangannya, hilang rasa spesialnya.
Bagiku jauh lebih menyenangkan menyimpan sepotong kejadian yang hanya selintas
terjadinya. Itu akan membuat penasaran saat mengenangnya, bukan? Dibandingkan
kejadian yang kita rekam dengan kamera atau foto, yang kita lihat berkali-kali.
tidak ada celah untuk membayangkan lagi kenangan itu.#400
Jauh lebih menyenangkan mengenangkan sesuatu yang hanya selintas
terjadinya. Bahkan dalam banyak kesempatan jauh lebih menyenangkan mengenang
sesuatu yang sepantasnya terjadi tapi kita tidak membuatnya terjadi, meski kita
bisa mudah membuatnya terjadi.#401
Membayangkan seperti apa hebatnya perasaan itu akan jauh lebih hebat
dibandingkan kalau aku benar-benar tiba di sana, bukan? Bisa jadi aku kecewa
setelah benar-benar tiba disana ternyata semua itu tidak sehebat yang ku
bayangkan. Dengan mengurungkan menjejaknya walaupun tinggal selangkah, semua
itu akan membuat kenangan, bayangan dan pengharapan itu tetap istimewa. Tetap
hebat seperti yang kubayangkan.#402
Apakah dunia memang begitu? Kita tidak akan pernah mendapatkan sesuatu jika
kita terlalu menginginkannya. Kita tidak akan pernah mengerti hakikat memiliki, jika kita terlalu ingin
memilikinya.#403
Tidak ada komentar:
Posting Komentar